Kamera merupakan sebuah mesin waktu karena bisa membawa Anda ke masa lalu hanya dengan melihat gambar. Sejak ditemukan pertama kali, sejarah kamera telah mengalami perjalanan yang sangat panjang. Bermula dari alat yang sangat sederhana, sekarang kamera telah menjadi begitu canggih dengan segala kemudahan dan teknologi.
Dewasa ini, kamera sudah lekat dengan kehidupan manusia untuk mengabadikan momen berharga dengan mudah. Ya, sekarang banyak smartphone yang mengusung kamera spesifikasi canggih yang tidak kalah dengan kamera DSLR. Melihat manfaatnya yang luar biasa, alangkah baiknya jika kita mengetahui lebih banyak tentang sejarah panjang kamera dari masa ke masa.
Sejarah Kamera dari Masa ke Masa
Tahukah Anda, tahun berapa kamera ditemukan? Pertama kali, ide gagasan kamera pertama kali ditemukan pada abad 11 oleh seorang ilmuwan muslim bernama Al Haitham, lalu dikembangkan oleh Joseph Kepler dan Robert Boyle pada abad 16-17. Berawal dari situlah kamera dan fotografi pertama kali ditemukan.
Kamera Obscura
Ide tentang kamera pertama kali digagas oleh seorang ilmuwan muslim yang bernama Al-Haitham atau Alhazen pada abad ke-11. Al-Haitham mengembangkan bahwa konsep kamera adalah lubang kecil di kotak gelap yang disinari cahaya sehingga mampu menghasilkan sebuah gambar.
Sebelumnya,konsep tentang kamera ini telah ditemukan sebelum masehi oleh filsuf bernama Mozi. Ide tentang optik plus segala eksperimen meneruskan cahaya melalui titik ke ruang gelap ini dituangkan oleh Al-Haitam di bukunya, Kitab Al-Manazir.
Al-Haitham juga menciptakan Al-Bayt-Al-Muzlim untuk membuktikan teorinya tersebut. Buku dan eksperimen Al-Haitham ini dijadikan dasar pengembangan kamera oleh Joseph Kepler (1571-1636 M) dan Robert Boyle (1627-1691 M).
Kamera Daguerreotypes dan Calotypes
Setelah 900 tahun sejak diciptakannya kamera pertama kali, seorang pria berkebangsaan Perancis bernama Joseph Nicephore Niepce menemukan konsep fotografi yang lebih praktis. Dia menambahkan plat tembaga dan perak yang sudah ditambahkan uap yodium ke kotak kecil dalam lubang cahaya agar kamera lebih sensitif terhadap cahaya.
Gambar/objek foto akan terbentuk setelah dilakukan exposure pada kamera melalui kombinasi uap merkuri dan larutan natrium klorida. Bersama dengan Louis Daguerre, Joseph Nicephore Niepce mematenkan kamera ini yang diberi nama Daguerreotypes. Di tahun 1840-an, proses terbentuknya gambar ini disempurnakan oleh Henry Fox Talbot dengan Calotype-nya.
Kamera Dry Plates
Kamera Plat Kering dikembangkan oleh Desire van Monckoven pada tahun 1857, yang disempurnakan lagi oleh Richard Leach Maddox dengan Kamera Plat Basah sekitar 14 tahun kemudian. Dan kamera Plat Basah ini memiliki performa yang lebih baik karena lebih cepat dalam mengambil scene objek.
Kamera Plat Basah ini masih terus digunakan setidaknya hingga tahun 1878 atau sebelum ditemukannya emulsi gelatin. Emulsi gelatin mulai digunakan karena terbukti bisa meningkatkan sensitivitas kamera dan mampu mengambil gambar dengan spontan dan lebih cepat.
Kamera Kodak dan Kamera Film
Untuk Anda yang lahir tahun 80-an hingga 90-an, pasti sudah tidak asing lagi dengan Kamera Kodak. Kamera Kodak inilah yang membuat kamera lebih terjangkau sehingga banyak orang yang memilikinya. Kamera ini menggunakan roll film yang nantinya dicuci untuk kemudian dicetak dalam sebuah kertas foto.
Sebenarnya Kamera Kodak ini telah dikembangkan sejak tahun 1885 oleh George Eastman. Kamera Kodak ini mulai diperkenalkan ke publik pada tahun 1888 dengan mengusung fitur yang canggih dan simple karena hanya terdiri dari satu shutter speed dan satu lensa fokus. Eastman terus mengembangkan kamera ini hingga terciptalah kamera yang bisa dilipat.
Baca Juga:
- 10 Perbedaan Kamera DSLR Vs Mirrorless, Kamu Pilih Mana?
- Kamera Polaroid, Foto Unik dan Vintage Langsung Jadi
Compact Kamera dan Canon
Sejarah kamera masih berlanjut dengan hadirnya Kamera Compact yang menggunakan film 35 mm untuk pembesaran objek dengan kualitas yang baik. Kamera film 35 mm disebut kamera Ur-Leica, yang mulai dijual sekitar tahun 1932. Saat itu, banyak konsumen yang memberikan tanggapan yang positif dan memuaskan karena inovasi yang ditanamkan di dalamnya.
Tidak lama setelah itu, muncul saingan Ur-Leica yang bernama Canon, sebuah perusahaan yang berpusat di Negeri Sakura. Canon juga menggunakan kamera 35 mm, yang terus memberikan persaingan ketat dengan Ur-Leica hingga sekarang. Hingga saat ini, Canon terus melakukan inovasi yang canggih sehingga masih bisa bertahan dengan perkembangan zaman.
Kamera TLR dan SLR
TLR (Twin Lens Reflex) dibuat oleh Franked dan Heidecke Rolleiflex pada tahun 1928 dan bisa bertahan beberapa dekade sebelum munculnya kamera SLR. Kamera SLR (Single Lens Reflex) adalah pengembangan lanjutan dari Kamera TLR, yang dimulai pada tahun 1933.
Jenis kamera ini digagas oleh Ihagee Exacta, yang menggunakan sekitar 127 roll film untuk pertama kalinya. Kamera SLR menggunakan satu lensa saja yang sudah dikombinasikan dengan sensor gambar digital dengan performa dan kualitas yang lebih baik.
Kamera SLR ini pertama kali dipopulerkan oleh perusahaan Jepang yang bernama Asahi Optical dengan produk populernya Asahiflex. Baru sekitar tahun 1950-an, perusahaan lainnya seperti Canon, Nikon dan Yashica mulai memproduksinya.
Kamera Analog dan Kamera Digital
Kamera Analog dikembangkan pertama kali pada tahun 1981 oleh Sony Mavica yang mampu menangkap sinyal piksel terus menerus sehingga bisa digunakan untuk merekam video. Sayang sekali kamera ini tidak mendapatkan respon positif, pasalnyaharganya mahal dan kualitas gambar juga lebih buruk dibandingkan kamera film.
Sekarang ini, kamera Analog hanya digunakan untuk CCTV. Terakhir, ada Kamera Digital, yang bisa dibilang sebagai puncak dari sejarah kamera yang panjang. Berbeda dengan pendahulunya yang menggunakan roll film, kamera ini sudah menggunakan kartu memori digital untuk menyimpan hasil foto dengan resolusi yang tajam.
Jenis kamera ini semakin canggih karena sudah mengusung teknologi nirkabel semisal Bluetooth, Infra Red dan Wi-Fi.
Di atas adalah sejarah dan perkembangan kamera yang panjang dari masa ke masa sehingga menjadi alat yang bermanfaat dan terjangkau seperti yang kita pegang saat ini. Sekarang ini, fotografi bukan sebuah privilege lagi karena siapa pun bisa mengakses dan menggunakan kamera dengan mudah dan harga terjangkau.
Comments are closed.