Sama halnya dengan perangkat elektronik lain, kamera juga memiliki batas penggunaan. Misal berapa kali Anda melakukan pemotretan sehingga butuh perawatan. Dalam dunia fotografi, Anda harus cek shutter count untuk melihat berapa kira-kira umur dari kamera yang digunakan.
Shutter count merupakan berapa kali Anda menekan tombol shutter yang dipakai untuk memotret gambar. Ada batas minimum dan maksimum sampai bagian itu mengalami kerusakan atau tidak bisa digunakan secara maksimal. Simak artikel di bawah ini untuk mengetahuinya.
Cara Cek Shutter Count pada Kamera DSLR
Semakin tinggi nilai dari shutter count, kamera akan mendekati akhir masa pakainya. Namun, kalau angkanya masih rendah, masa pakainya masih lama asal tidak ada kerusakan di bagian lainnya. Kalau Anda ingin cek shutter count, lakukan dengan beberapa hal di bawah ini.
1. Menggunakan EXIF Viewer Online
Cara pertama untuk mengetahui berapa banyak tombol shutter ditekan adalah memakai website dan dilakukan secara online. Anda hanya perlu menyiapkan data berupa file foto dari kamera yang paling akhir diambil.
Selanjutnya, Anda bisa menggunakan situs yang bisa melakukan pengecekan secara online. Untuk proses pengecekan, ikuti beberapa langkah di bawah ini.
- Buka website exif. Disarankan menggunakan Google Chrome agar lebih mudah.
- Klik choose file. Pilih file foto yang akan dicek lalu klik open.
- Klik View Image Data. Jangan lupa checkilist box recaptcha.
- Tunggu proses unggah foto. semakin besar ukuran datanya, proses unggah akan berjalan cukup lama.
- Cek jumlah shutter count. Scroll kebawah atau gunakan fitur find (cari kata) pada browser dengan mengetik shutter count, maka akan terlihat kolom seperti pada gambar.
2. EXIF Viewer Pada PC
Pada PC Anda bisa menggunakan aplikasi untuk melihat data EXIF. Anda bisa menggunakan PC jenis Windows atau Mac untuk cek shutter count. Beberapa aplikasi yang cukup direkomendasikan terdiri dari:
- EOS Info yang cocok untuk kamera DSLR dari merek Canon. Aplikasi ini gratis dan bisa digunakan kapan saja. Cara kerjanya juga sederhana dengan hanya memasukkan file RAW dan hasilnya langsung keluar.
- Opanda IExif Viewer. Aplikasi ini digunakan untuk mengetahui data EXIF dari semua foto yang dihasilkan berbagai kamera. Programnya gratis dan bisa digunakan pada PC dengan OS Windows.
- Simple EXIF Viewer bisa dipakai pada Mac secara gratis. Selanjutnya ada iExifer yang memilih harga 30 ribu dan berfitur lebih premium.
3. EXIF Viewer pada Ponsel
Kalau Anda sedang tidak ada PC di rumah, bisa pakai aplikasi pada ponsel Android seperti Photo EXIF Editor. Aplikasi ini bisa didapatkan secara gratis dengan ukuran hanya sekitar 8 MB saja. Dengan menggunakan aplikasi ini Anda bisa mengecek data EXIF secara cepat.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan pengeditan pada Metadata yang ada di dalam ponsel beserta dengan data geotag-nya. Prosesnya juga cepat dan mudah karena Anda hanya perlu mengunggah dan langsung diketahui berapa kali shutter count-nya.
Batas Maksimal Shutter Count
Batas maksimum shutter count berbeda-beda pada masing-masing kamera. Ada yang batasnya cukup tinggi dan juga rendah. Setiap merek terkadang mengeluarkan limited shutter count yang berbeda-beda.
Kita ambil contoh pada kamera Canon yang banyak digunakan oleh fotografer. Kamera ini umumnya memiliki batas shutter count sekitar 100.000 kali penggunaan. Namun, di beberapa seri ada yang hanya 50.000 kali saja.
Secara umum shutter count pada kisaran 50.000-100.000 kali. Kalau sudah lebih dari itu, kamera akan mengalami sedikit masalah dalam menghasilkan foto atau bahkan mengalami kerusakan. Oleh karena itu penting sekali bagi Anda untuk mengecek shutter count terlebih dahulu jika ingin membeli kamera bekas.
Baca Juga:
- Memahami Shutter Speed Fotografi dan Cara Mengaturnya
- Mengenal Bagian-Bagian Kamera DSLR dan Fungsinya
Tips Sebelum Membeli Kamera Bekas
Saat akan membeli kamera bekas, cek shutter count ini sangat penting untuk diperhatikan. Untuk itu, coba lakukan beberapa hal di bawah ini agar kamera bekas yang dibeli tetap bisa menghasilkan foto yang sempurna.
1. Cek Shutter Count
Penting untuk diketahui bahwa kamera bekas memiliki batas atas 100.000 shutter count. Semakin sedikit jumlah shutter count maka semakin baik kualitas kamera. Maka cek shutter count terlebih dahulu dan usahakan untuk mencari kamera dengan shutter count di bawah 10.000.
Kalau data yang muncul masih sekitar 20-30 ribu, kamera masih memiliki kelayakan untuk dibeli. Namun, kalau sudah menunjukkan angka di atas 50 ribu, ada baiknya mempertimbangkan baik-baik. Apalagi Anda menggunakan kamera secara aktif setiap harinya.
2. Cek Bodi
Selain melakukan pengecekan pada Data EXIF, Anda juga harus melakukan pengecekan pada bodi kamera. Pengecekan ini dilakukan secara detail mulai dari semua tombol yang ada. Semua harus berfungsi dengan baik. Selain itu cek baterai dan layar LCD.
Kamera bekas yang baik tidak akan memiliki cacat di sekujur bodinya. Meski cacatnya minor, Anda harus mempertimbangkannya lagi sebelum membelinya. Apalagi pemilik dari kamera masih membanderol dengan harga yang tinggi.
Kalau Anda masih pemula dalam dunia kamera DSLR, ada baiknya untuk meminta bantuan dari teman yang sudah ahli. Jadi, mereka bisa membantu dalam hal pengecekan agar tidak sampai salah beli.
3. Cek Lensa
Meski Lensa pada kamera DSLR dapat dicuci atau dibersihkan, tetapi beberapa kasus lensa tidak dapat sembuh secara total. Maka Anda perlu memeriksa secara teliti kondisi lensa dari debu dan jamur.
Efek dari lensa berjamur antara lain.
- Autofokus menjadi sedikit lebih lambat (lemot).
- Hasil foto terlihat kurang tajam.
- Terlihat seperti adanya kabut pada hasil foto.
- Pada viewvinder objek seperti terhalang kabut.
Ketika melepas lensa jangan lupa periksa juga sensor kamera, apakah sensor dalam keadaan bersih atau terdapat partikel debu yang menempel. Tetapi perlu diingat jika terdapat debu pada sensor jangan ditiup dengan mulut.
4. Cek Auto Fokus
Lakukan uji coba dengan memfokuskan kamera pada titik objek tertentu menggunakan single AF, setelah itu zoom (perbesar) hasil foto tersebut untuk melihat ketajaman foto. Coba juga continuous AF pada objek bergerak.
Kamera dengan kondisi normal umumnya dapat mengnali objek dalam waktu kurang dari 2 detik.
5. Cek Fungsi dan Aksesoris
Umumnya komponen berikut ini seringkali terabaikan saat pengecekan karena terlihat sepele, tetapi pada kenyataan akan sangat penting.
- Hotshoe (sepatu lampu flash external)
- Lampu Flash Internal
- Charger
- Dead Pixel
- Tombol
6. Lakukan Uji Coba
Setelah melakukan beberapa tes fisik maka selanjutnya coba lakukan pemotretan terlebih dahulu. Jika terdapat sesuatu yang sedikit aneh ada baiknya Anda cari tahu lebih dalam apa penyebabnya sebelum terlanjur membeli.
Jika dirasa sudah cukup puas saat melakukan pemotretan dan hasilnya baik-baik saja, maka Anda bisa segera membelinya. Namun, jika terdapat masalah lebih baik untuk dipertimbangkan kembali.
7. Tanyakan Riwayat Penggunaan
Meski tidak semua penjual atau pemakai sebelumnya jujur, tidak ada salahnya untuk menanyakan riwayat penggunaan dari kamera. Kalau penggunaan cukup standar, bisa jadi kamera dalam kondisi baik. Namun, kalau dipakai cukup intens dan ada riwayat servis, Anda perlu berhati-hati.
Cek shutter count sangat penting untuk memperkirakan kira-kira berapa lama umur dari kamera bisa terus dipakai. Meski bagian shutter saja bisa diganti, Anda harus mempertimbangkan shutter count terutama saat membeli kamera bekas agar tidak salah beli.
Masing-masing merek kamera memiliki shutter count yang berbeda-beda. Seperti yang sudah dibahas di atas, ada yang memberikan sampai 100.000 dan ada yang kurang dari itu. Cek hal ini baik-baik agar bisa siap-siap kalau mendekati batas shutter count yang sudah diberikan.
Comments are closed.