Untuk mengembangkan bisnis startup, bangun fondasinya lebih dulu. Beberapa fondasi startup adalah pendanaan, networking, dan kualitas produk.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah memberikan berbagai kemudahan sehingga tidak heran orang-orang kini lebih tertarik dengan layanan-layanan serba instan.
Nah, kombinasi antara target konsumen dengan layanan kemudahan yang mungkin mereka perlukan adalah sebuah peluang besar untuk digarap.
Hal ini membuat banyak orang berlomba-lomba mendirikan perusahaan rintisan berbasis teknologi atau startup.
7 Fondasi Bisnis Startup yang Harus Dimiliki
Jika kamu adalah salah satunya, tujuh fondasi bisnis startup ini akan membantu bisnis kamu cepat berkembang.
1. Memulainya dengan passion
Passion adalah ketertarikan atau gairah yang besar terhadap suatu hal sehingga timbul perasaan semangat untuk terus menekuninya. Tidak peduli seberapa banyak masalah yang datang. Dengan gairah yang dimiliki, kamu akan terus mencoba memecahkannya.
Merintis bisnis adalah hal sulit sehingga kamu membutuhkan passion untuk bisa bertahan di dalamnya. Sebuah bisnis yang baru dirintis memang membutuhkan perhatian lebih. Hal ini sering menyebabkan kamu harus bekerja lembur.
Saat mengerjakan sesuatu yang disukai, kamu tentu  tidak menjadikannya sebuah masalah. Sebaliknya, kemungkinan kamu mengalami burnout akan  jadi lebih besar jika kamu tidak memiliki ketertarikan lebih terhadap apa yang sedang dikerjakan.
2. Menciptakan produk atau layanan berbasis solusi
Ada banyak bisnis start-up yang tidak dapat mempertahankan usahanya dan mengalami kebangkrutan. Padahal, strategi marketing sudah dijalankan agar masyarakat mengetahui produk atau layanan yang mereka tawarkan, tetapi itu tidak berhasil menaikkan penjualan.
Ini membuat bisnis sulit bertahan. Pasalnya, penjualan adalah pemasukan utama dalam dunia usaha. Rendahnya daya beli konsumen dikarenakan sebagian besar dari mereka melihat tidak adanya manfaat atau fungsi dari produk yang ditawarkan.
Oleh sebab itu, ciptakan sebuah produk yang menawarkan solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Alhasil, kamu tidak perlu melakukan strategi marketing secara berulang-ulang karena konsumen akan datang dengan sendirinya.
3. Memperbanyak riset pasar
Pada dasarnya, tujuan utama menjalankan bisnis adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar. Untuk itu, kamu perlu merekrut tim riset untuk mendapatkan data-data akurat tentang permasalahan yang sedang dialami masyarakat.
Dengan pelaksanaan riset pasar, kamu juga akan dapat menciptakan fondasi kedua yang telah dibahas sebelumnya, yaitu menciptakan suatu produk atau layanan yang menjadi jawaban atas permasalahan-permasalahan pasar sesuai dengan data yang telah diperoleh.
4. Mendapatkan investor terkait pendanaan bisnis start-up
Mendapatkan investor yang tepat menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan bisnis yang sedang berjalan. Untuk mendapatkan modal startup, kamu perlu mencari investor, kamu dapat memulainya dari lingkungan terdekat, seperti teman, keluarga atau rekan kerja.
Mengenai besaran persentase keuntungan yang akan diberikan, kamu dapat mendiskusikannya lebih lanjut sesuai kesepakatan. Selain itu, kamu juga dapat mengajukan pendanaan ke berbagai instansi keuangan yang memang menyediakan layanan untuk memberi modal kepada para pebisnis.
5. Membangun networking
Makin luas networking atau jejaring sosial yang kamu bangun, makin besar peluang bisnis start-up kamu berkembang. Pasalnya, kamu akan lebih mudah menemukan konsumen, tim, bahkan rekan bisnis untuk bekerja sama.
Oleh sebab itu, jadilah seseorang yang selalu proaktif dalam pergaulan, misalnya tetap menjaga hubungan baik dengan teman sekolah, kuliah, rekan kantor, dan orang-orang yang pernah terlibat kerja sama.
6. Membangun sebuah tim yang solid
Ketika membangun sebuah usaha termasuk bisnis start-up, ada banyak hal yang harus kamu kerjakan. Namun sayangnya, manusia tidak diciptakan untuk bekerja multitasking karena setiap orang memiliki keterbatasan keahlian atau kemampuan.
Maka dari itu, kamu perlu membentuk sebuah tim. Meski memiliki tugas yang berbeda-beda, tim yang solid akan mampu melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan baik.
7. Menciptakan kelebihan yang tidak dimiliki kompetitor bisnis
Konsep ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) adalah sebuah konsep yang sering digunakan oleh para pelaku bisnis. Jangan berhenti pada titik mengamati atau meniru saja! kamu harus bisa memodifikasi dan menambahkan value dari suatu produk atau layanan yang diciptakan.
Dengan begitu, produk atau layanan kamu akan memiliki ciri khusus sebagai pembeda dari kompetitor. Pada akhirnya, pasar tentu akan menerima hasil kerja kerasmu.
Itulah tadi beberapa ulasan mengenai tujuh fondasi untuk memulai serta mengembangkan bisnis start-up. Seperti namanya, fondasi adalah sebuah landasan yang memiliki peranan penting. Ibarat sebuah gedung, sebelum membangun bagian atas, kamu harus menciptakan fondasinya terlebih dahulu.